Mendem Jero Mikul
Duwur yang bisa diartikan bahwa semua penderitaan, hinaan, usaha /ikhtiar dan
sebagainya tidak pernah diceritakan / dinilai / dihitung-hitung kepada orang
lain (mendem jero) dan berupaya mengangkat kehidupan keluarga, orang lain,
bangsa, rakyat, umat manusia untuk bisa mentas / terangkat dalam kehidupan dunia
dan akhirat (mikul duwur).
Hanya Ngabekti yang
bisa mengangkat orang tuanya / leluhurnya sendiri di surga dengan amal
perbuatan yang baik / cinta kasih terhadap orang lain. adapun ciri-ciri dari
Anak Ngabekti adalah dia harus bisa atau sudah pernah mengorbankan kepentingan
hidupnya untuk menolong orang lain, dan dia tidak pernah menceritakan kepada
siapapun dan juga tidak perna mengungkit. Para Leluhur itu tidak ada permintaan
apa-apa selain mengharapkan agar anak cucunya yang masih hidup dapat melaksanakan
amal perbuatan, cinta kasih, dan ber-budi luhur selama di dunia agar nantinya
Beliau juga bisa naik peringkat.
Tasawuf Hidup adalah
melakukan tapa tetapi tidak menyendiri (tidak perlu masuk hutan atau goa)
dimana manusia di dalam melakukannya tidak meninggalkan kodrat manusianya untuk
mencari nafkah, tetap melakukan aktifitas pekerjaannya secara normal. Tidak
terlihat secara fisik bahwa ia sedang menjalankan tapa, yang membedakan adalah
amal dan perbuatannya yaitu dengan membawakan cinta kasih sehingga nafsu
dirinya bisa dikuasai.
Jika seseorang
melakukan Tasauf Kehidupan secara benar maka ia sudah memasuki Ilmu Suhud dan
ini terlihat dari amal perbuatannya. Tetapi di dalam kehidupan bermasyarakat
orang seperti ini seingkali mendapat celaan karena hampir tidak pernah terlihat
menjalankan kewajiban agamanya, misalnya Shalat karena bagi dia yang terpenting
adalah melakukan cinta kasih dan menguasai nafsu dirinya.
Shalat sendiri
bertujuan agar orang tidak sempat berbuat negatif dan selalu ingat kepada Allah
dengan cara membuat waktu antar shalat sempit / pendek selang waktu-nya.
Jadi sebenarnya tujuan
Shalat sama dengan tujuan Tasauf Kehidupan yaitu selalu berfikiran dan berbuat
yang positif. Orang yang melakukan Tasauf Kehidupan akan membawakan cinta kasih
dan menguasai nafsu dirinya, ini berarti ia selalu berfikiran positif dan
dengan amal perbu-atannya ia menjadi berharga di mata Allah. Salah satu tasawuf
hidup adalah Tapaning Ngahurip.
Tapaning Ngahurip
merupakan langkah awal untuk dapat menggerakkan daya-daya yang ada pada manusia
bagi kebaikan.
Perincian Tapaning
Ngahurip / Bertapanya orang hidup / Tasawuf Hidup termasuk zakat yang harus
dilaksanakan :
Tapaning Badan Rogo
Zakatnya :
§ Anorogo : Memelihara dan menjaga dirinya agar selalu simpatik
dimanapun berada, di depan siapapun dan selalu membawakan sikap kepribadian
yang ramah kepada semua orang.
§ Ulah Pedamelan Sae : Melaksanakan pekerjaan dengan baik dan
jujur, mengerjakan segala sesuatu dengan sebaik mungkin dan mengupayakan supaya
hasilnya membawa kebaikan bagi banyak orang.
Tapaning Manah Lan
Budi
Zakatnya :
§ Nrimo : Bisa menerima segala cobaan dan nikmat Allah dalam
keadaan apapun dengan tidak mengeluh atau menyesali suatu keadaan dirinya.
Dalam peristiwa menyenangkan atau dalam kondisi sulit selalu mengingat dan bersyukur
atas apa yang diberikan Allah.
§ Sabar Lan Binangun / Sabar Ing Coba Lan Bilahi:
§ Bersabar menerima cobaan dan musibah yaitu dalam menghadapi
setiap peristiwa kehidupan selalu mengambil makna yang positif, sehingga suatu
kesedihan / kesusahan bukanlah hal yang harus selalu disesali secara berlebihan
atau menjadi putus asa.
Tapaning Nafsu
Zakatnya :
§ Ikhlas : Memiliki hati yang ikhlas di dalam setiap amal
perbuatannya.
§ Semboyannya : Do It And Forget It (Berbuat kebaikan /beramal dan
tidak mengingat-ingat / tidak pamrih).
§ Ngapunten Dateng Kalepatan :
§ Harus bisa jadi pemaaf terhadap kesalahan orang lain karena
Tuhan itu maha pengampun. Minta maaf kepada orang tua.
Tapaning Nyowo
Zakatnya :
§ Tememen : Pegang teguh amanah, selalu tertib, disiplin dan
memperlihatkan sikap sungguh-sungguh.
§ Ora Dahweni Munosiko : Tidak membicarakan orang lain dan tidak
diperbolehkan menyakiti/menyiksa batin/badan, baik dirinya sendiri dan terlebih
lagi orang lain.
Tapaning Rakhsa.
--> Roso Sejati
Zakatnya :
§ Anelongso : Selalu merindukan kedekatan kepada Allah dengan
trenyuh.
§ Meneng:Tidak menanggapi / memberikan komentar atas segala
persoalan / pernyata-an / perkataan orang lain dengan emosi.
§ Ambek Utomo : Lebih dulu mementingkan kepentingan orang lain
daripada kepentingan dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar