Jumat, 03 Maret 2017

Memaknai Kawruh Jawa, Mikul Duwur Mendem Jero


Mendem Jero Mikul Duwur yang bisa diartikan bahwa semua penderitaan, hinaan, usaha /ikhtiar dan sebagainya tidak pernah diceritakan / dinilai / dihitung-hitung kepada orang lain (mendem jero) dan berupaya mengangkat kehidupan keluarga, orang lain, bangsa, rakyat, umat manusia untuk bisa mentas / terangkat dalam kehidupan dunia dan akhirat (mikul duwur).

Hanya Ngabekti yang bisa mengangkat orang tuanya / leluhurnya sendiri di surga dengan amal perbuatan yang baik / cinta kasih terhadap orang lain. adapun ciri-ciri dari Anak Ngabekti adalah dia harus bisa atau sudah pernah mengorbankan kepentingan hidupnya untuk menolong orang lain, dan dia tidak pernah menceritakan kepada siapapun dan juga tidak perna mengungkit. Para Leluhur itu tidak ada permintaan apa-apa selain mengharapkan agar anak cucunya yang masih hidup dapat melaksanakan amal perbuatan, cinta kasih, dan ber-budi luhur selama di dunia agar nantinya Beliau juga bisa naik peringkat.

Tasawuf Hidup adalah melakukan tapa tetapi tidak menyendiri (tidak perlu masuk hutan atau goa) dimana manusia di dalam melakukannya tidak meninggalkan kodrat manusianya untuk mencari nafkah, tetap melakukan aktifitas pekerjaannya secara normal. Tidak terlihat secara fisik bahwa ia sedang menjalankan tapa, yang membedakan adalah amal dan perbuatannya yaitu dengan membawakan cinta kasih sehingga nafsu dirinya bisa dikuasai.

Jika seseorang melakukan Tasauf Kehidupan secara benar maka ia sudah memasuki Ilmu Suhud dan ini terlihat dari amal perbuatannya. Tetapi di dalam kehidupan bermasyarakat orang seperti ini seingkali mendapat celaan karena hampir tidak pernah terlihat menjalankan kewajiban agamanya, misalnya Shalat karena bagi dia yang terpenting adalah melakukan cinta kasih dan menguasai nafsu dirinya.

Shalat sendiri bertujuan agar orang tidak sempat berbuat negatif dan selalu ingat kepada Allah dengan cara membuat waktu antar shalat sempit / pendek selang waktu-nya.

Jadi sebenarnya tujuan Shalat sama dengan tujuan Tasauf Kehidupan yaitu selalu berfikiran dan berbuat yang positif. Orang yang melakukan Tasauf Kehidupan akan membawakan cinta kasih dan menguasai nafsu dirinya, ini berarti ia selalu berfikiran positif dan dengan amal perbu-atannya ia menjadi berharga di mata Allah. Salah satu tasawuf hidup adalah Tapaning Ngahurip.

Tapaning Ngahurip merupakan langkah awal untuk dapat menggerakkan daya-daya yang ada pada manusia bagi kebaikan.
Perincian Tapaning Ngahurip / Bertapanya orang hidup / Tasawuf Hidup termasuk zakat yang harus dilaksanakan :

Tapaning Badan Rogo

Zakatnya :
§  Anorogo : Memelihara dan menjaga dirinya agar selalu simpatik dimanapun berada, di depan siapapun dan selalu membawakan sikap kepribadian yang ramah kepada semua orang.
§  Ulah Pedamelan Sae : Melaksanakan pekerjaan dengan baik dan jujur, mengerjakan segala sesuatu dengan sebaik mungkin dan mengupayakan supaya hasilnya membawa kebaikan bagi banyak orang.

Tapaning Manah Lan Budi

Zakatnya :

§  Nrimo : Bisa menerima segala cobaan dan nikmat Allah dalam keadaan apapun dengan tidak mengeluh atau menyesali suatu keadaan dirinya. Dalam peristiwa menyenangkan atau dalam kondisi sulit selalu mengingat dan bersyukur atas apa yang diberikan Allah.
§  Sabar Lan Binangun / Sabar Ing Coba Lan Bilahi:
§  Bersabar menerima cobaan dan musibah yaitu dalam menghadapi setiap peristiwa kehidupan selalu mengambil makna yang positif, sehingga suatu kesedihan / kesusahan bukanlah hal yang harus selalu disesali secara berlebihan atau menjadi putus asa.

 Tapaning Nafsu

Zakatnya :

§  Ikhlas : Memiliki hati yang ikhlas di dalam setiap amal perbuatannya.
§  Semboyannya : Do It And Forget It (Berbuat kebaikan /beramal dan tidak mengingat-ingat / tidak pamrih).
§  Ngapunten Dateng Kalepatan :
§  Harus bisa jadi pemaaf terhadap kesalahan orang lain karena Tuhan itu maha pengampun. Minta maaf kepada orang tua.
 
 Tapaning Nyowo

Zakatnya :

§  Tememen : Pegang teguh amanah, selalu tertib, disiplin dan memperlihatkan sikap sungguh-sungguh.
§  Ora Dahweni Munosiko : Tidak membicarakan orang lain dan tidak diperbolehkan menyakiti/menyiksa batin/badan, baik dirinya sendiri dan terlebih lagi orang lain.

 Tapaning Rakhsa. --> Roso Sejati

Zakatnya :

§  Anelongso : Selalu merindukan kedekatan kepada Allah dengan trenyuh.
§  Meneng:Tidak menanggapi / memberikan komentar atas segala persoalan / pernyata-an / perkataan orang lain dengan emosi.
§  Ambek Utomo : Lebih dulu mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya sendiri.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar