Pitutur ‘alon-alon
waton kelakon’ ini ada kaitannya dengan nasihat yang berbunyi: ‘aja grasa-grusu,
alon-alon waton slamet’ yang artinya ‘jangan bekerja dengan tergesa-gesa, lebih
baik pelan tetapi mencapai tujuan’. Jadi kata ‘slamet’ di
sini berarti tidak mengalami kesalahan atau kecelakaan, agar sukses
mencapai tujuan. Orang Inggris juga mempunyai nasihat yang sama, yaitu ‘slowly
but sure’ yang artinya pelan tetapi pasti.
Bertelekan pada arti
harafiah ungkapan di atas yang disebut ‘pelan’ itu seberapa pelan? Wah ya tidak
dapat diukur dengan kilometer per jam begitu. Arti pelan di sini adalah bekerja
dengan tenang, fokus dan penuh konsentrasi.
Untuk bekerja dengan
tenang dan fokus memang memerlukan latihan dengan bekerja secara fokus pada apa
yang sedang dikerjakan saja, pikiran tidak kemana-mana. Untuk menguji
apakah selama ini kita sudah melatih diri begitu? Coba jawab pertanyaan
dibawah ini.
Apakah waktu minum air
segelas merasakan air mengalir melalui tenggorokan dan merasakan dinginnya air
yang kita minum? Apakah kita makan dengan menonton TV atau dengan membaca?
Apakah kita waktu berbicara dengan orang lain pikiran kita tidak melayang
entah kemana? Apakah waktu sholat atau berdoa kita merasakan benar-benar
berhadapan dengan Gusti Allah?
Banyak sebagian kita
tidak menyadari bahwa dirinya mengalami stress. Kondisi stress tersebut
ditunjukkan melalui perilaku serba cepat yang dapat berlanjut pada perilaku
gugup atau nervous, tidak sabaran dan mudah marah.

Meditasi adalah cara yang baik untuk berlatih fokus. Latihan
meditasi dimulai dengan duduk tenang, atur pernapasan, relax dan fokus
(silahkan cari di label metamind). Kalau sudah mahir, maka meditasi dapat
dilakukan pada waktu kita melakukan pekerjaan sehari-hari. Caranya ya itu tadi,
melakukan pekerjaan dengan pikiran fokus dan dirasakan. Dengan lain perkataan
kita sudah bisa hidup secara meditatif. Bekerja dengan pikiran meditatif itulah
arti dari ‘alon-alon waton slamet’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar