Selasa, 28 Maret 2017

Memahami Karakteristik Masyarakat Suku Jawa

Bila Anda orang Jawa berarti sama dengan saya. Pertanyaan lanjutan, jika Anda orang Jawa apakah Anda bangga menjadi atau terlahir sebagai orang Jawa?  

Jika jawabannya bangga, pertanyaannya kemudian (takon meneh) seberapa jauhkah Anda mengenal sejarah asal mula dan karakteristik masyarakat Jawa?

Tentu saja pertanyaan di atas tidak bermaksud memaksa Anda untuk berpikir keras, apalagi menyalahkan ketidaktahuan Anda sebagai orang Jawa. Tidak sama sekali. Maksud dari tulisan ini semata-mata hanya urun rembug untuk melengkapi tulisan-tulisan perihal suku Jawa yang sudah ada.

Mencari tahu tentang asal mula suku Jawa memang ibarat mencari jejak di air. Begitu banyak sumber dan data sejarah yang mengemukakan tentang asal mula penduduk Jawa dengan berbeda-beda. Namun di tulisan ini saya hanya mencuplik dari satu sumber saja dulu, semoga di kemudian hari saya bisa menuliskan untuk kisanak secara khusus dari berbagai versi tersebut.

Ada 2 versi yang saya cuplik untuk menjadi pengantar tulisan ini adalah yang pertama dari buku Dunia Mistik Orang Jawa : Roh, Ritual, Benda Magis karya Capt. R.P Suyono, dalam bukunya Suyono menyebutkan bahwa asal-usul Tanah Jawa baru diketahui agak jelas dari cerita tentang kedatangan seorang Brahmana dari tatar India yang bernama Aji Sengkala.

Selanjutnya dalam babad (kisah) yang lain, menurut salah satu sejarawan yang berasal dari negeri Kincir Angin, Belanda, W.L. Olthof yang berjudul asli, Punika Serat Babad Tanah Jawi Wiwit Saking Nabi Adam Doemoegi ing Taoen 1647, (Babad Tanah Jawa Mulai dari Nabi Adam Sampai Pada Tahun 1647), menjelaskan bahwa yang menjadi bapak moyang orang Jawa sekaligus rajanya ialah Batara Wisnu, yang karena ada masalah dengan ayahnya, Batara Guru, lantas Tanah Jawa dipegang oleh Batara Brahma.

Adapun silsilah raja Jawa yang kalau ditarik dari awal (menurut W.L. Olthof) adalah Nabi Adam berputera Esis, Esis berputera Nurcahya, Nurcahya berputera Nurasa, Nurasa berputera Sanghyang Wening, Sanghyang Wening berputera Sanghyang Tunggal, Sanghyang Tunggal berputera Batara Guru, Batara Guru beranak lima, Batara Sambo, Batara Brahma, Batara Maha Dewa, Batara Wisnu, dan Dewi Sri.

Jadi, seandainya kita berpegang pada hipotesa W.L. Olthof ini. Maka, jelas bahwa bapak moyangnya orang Jawa merupakan keturunannya Nabi Adam as yang ketujuh. Wallahu a’lam bishshawab.
Nah, demikian dua versi tentang asal mula suku Jawa yang mendiami pulau Jawa ini. Di kesempatan lain saya akan membahasnya lebih lanjut.

Baik, sekarang kita membahas tentang karakteristik masyarakat Jawa. Namun sebelumnya untuk menjadi pengertian untuk kita semua, bahwasanya pendiam pulau Jawa ini hidup bermacam etnis/suku/bangsa utama yang mendiaminya. Terbesar di ataranya yakni, suku Sunda, Madura, dan bisa juga kita tempatkan etnis Betawi. Kendatipun di pulau Jawa hidup berbagai macam suku, tapi untuk ketiga etnis tersebut  baik itu Sunda, Madura, dan Betawi tidak bisa kita katakan sebagai “orang Jawa”.

Namun satu hal yang pasti dan menjadi fakta yang tidak terbantahkan suku Jawa adalah suku terbesar yang ada di Indonesia. Menurut bulek wiki (wikipedia), setidaknya tak kurang dari 44% dari total populasi bersuku Jawa. Umumnya, mereka tinggal di pulau Jawa, tepatnya, Jateng, Jatim, sebagian kecil tinggal di Jabar, Jakarta, dan juga Banten.

Khusus di Banten, keberadaan suku Jawa sudah ada sejak abad 16. Mereka datang dari Demak dan Kudus untuk menguasai dan menaklukan wilayah pesisir utara Banten. Jumlah mereka sangat banyak. Setelah dikuasai, mereka membentuk kerajaan Banten. dan akhirnya membentuk satu koloni di beberapa wilayah utara Banten.

Untuk etnis Sunda tentu saya tidaklah asing karena istri saya adalah urang Sunda, ada satu kesempatan pada sebuah acara keluarga saya pernah tanya sama kerabat istri saya. saya tanyakan sama uwa istri saya apakah orang Sunda bisa dikatakan sebagai orang Jawa? Jawabannya tegas, meski dengan tersenyum. Sungkan sama saya barangkali. Jawabannya tegas, Tidak!

Pertanyaan serupa pernah juga saya tanyakan pada seorang teman dari Sumenep, Madura dan periparan saya yang asli Betawi. Jawabannya serupa, Tidak.

Nah, bertelekan pada jawaban tidak di atas, saya secara pribadi ada satu simpulan. Meskipun suku Sunda, Madura, dan Betawi mendiami pulau Jawa mereka merasa enggan disebut orang Jawa. Bisa jadi mereka (baca ketiga etnis) ini memiliki karakter khas tersendiri, baik itu tentang adat istiadat, pun bahasa.

Begini kisanak, tentu tidak berlebihan jika sematan pertama bagi karakteristik orang Jawa adalah kata Gotong Royong. Gotong royong adalah cerminan utama kehidupan sosial masyarakat Jawa. Tentu dalam hal ini juga berlaku pada kebanyakan suku lain di Indonesia secara umum. Tradisi guyub rukun atau sehati dalam kedamaian dalam laku gotong royong ini menjadi kebutuhan bagi masyarakat Jawa.

Laku gotong royong ini juga dapat kita temui dalam tradisi Suroan. Peristiwa tersebut merupakan salah satu bentuk gotong royong yang melibatkan antara pihak keraton dan masyarakat sehingga menciptakan solidaritas dan wujud kerukunan serta hubungan yang harmonis yang masih lestari hingga kisanak membaca tulisan ini. Adalah benar bahwa gotong royong merupakan bayangan sejati akan kepedulian kita terhadap sesama manusia dan juga alam. Meskipun kita berpijak pada keyakinan yang berbeda. Adalah bijak ungkapan seorang  Mpu Tantular, “... bhinneka tunggal ika tan hana dharmma mangrwa,”

Artinya : “... mereka memang berbeda-beda. Namun, pada hakikatnya sama. Karena tidak ada kebenaran yang mendua,”  hal ini tertuang dalam Kakawin Sutasoma benar-benar diaplikasikan dalam tiap-tiap individu masyarakat Jawa khususnya dan Indonesia secara umum.
 
Karakteristik yang kedua adalah Sopan Santun. Meski kata sopan santun merupakan wujud tata kramayang tidak tertulis, namun kata-kata itulah yang akan membangun kehidupan sosial yang indah dan harmonis. Bahkan boleh dibilang, bagi masyarakat Jawa justru sikap tersebut adalah bagian dari kehalusan budi pekerti seseorang yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat memberikan kesan yang mendalam bagi umat manusia.

Dalam hal ini, masyarakat Jawa memang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai etika, baik dari sikap maupun berbicara. Sebagai contoh untuk masalah sikap, ketika sedang bertamu dan disuguhkan makanan, sebelum dipersilakan untuk mencicipi, sungkan bagi orang Jawa untuk memakan atas apa yang telah dihidangkan, meski dalam keadaan lapar sekalipun.

Dan sebagai contoh dalam etika sopan santun ini, orang Jawa selalu menjaga segala kata dan perbuatannya, “ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana,” agar tidak menyakiti hati orang lain. Dalam interaksi antarpersonal di lingkungan sosial, masyarakat Jawa harus berpedoman pada istilah ngajeni. Ngajeni dalam hal ini sebagai contoh saja dalam hal percakapan, baik antara yang lebih muda, sebaya, dan yang lebih tua harus dibedakan dalam berbahasa.

Perbedaan dalam berbahasa yang berstrata itulah yang boleh dikatakan sebagai salah satu ciri khas dari orang Jawa. Dalam adab ngajeni ini seperti tertuang dalam sastra lama, yakni Serat Wedatama (VIII),
 “Socaning jiwangganira Jer katara lamun pocapan pasthi Lumuh asor kudu unggul Sumengah sosorangan Yen mangkono kena ingaran katunggul Karem ing reh kaprawiran Nora enak iku kaki”
Artinya: “Cacat jiwa raganya memang terlihat sekali saat bertutur kata, sedikit pun tidak mau mengalah dan selalu ingin menang sendiri. Senang membanggakan diri dan angkuh, hingga hilang kewaspadaan. Dia senang sekali terhadap sesuatu hal yang berhubungan dengan keberanian, tanpa mempertimbangkan perbuatannya secara seksama. Hal semacam itu, Nak, sesungguhnya tidak menyenangkan.”

Selanjutnya adalah orang Jawa Pandai Menyembunyikan Perasaan. Secara umum, orang Jawa memiliki karakteristik semacam ini sehingga lebih cenderung tertutup dan sulit untuk berterus terang.
Sekedar untuk tambahan tulisan ini, untuk memahami karakter masyarakat Jawa, setidaknya kita bisa melihatnya dalam dunia pewayangan yang merupakan dasar moral orang Jawa mengenai kehidupan.

Perwatakan yang di dalamnya ada dua tokoh cerita, Baratayudha; Kurawa dan Pandawa. Seperti yang kita tahu, tokoh-tokoh Kurawa melambangkan perwatakan satria yang jahat. Sedangkan Pandawa adalah perwujudan satria yang baik. Atau dalam kisah epik lainnya, Ramayana, di mana Sri Rama sebagai representasi kebenaran serta kebaikan. Sedangkan Dasamuka merupakan kebalikannya.

Akhir kata, tidak bisa disebut putih, jika tidak ada hitam. Tidak ada kebaikan, jika tidak ada kejahatan. Dua cerminan yang dimiliki dalam setiap jiwa manusia. Tidak peduli dari bangsa Jawa, Sunda, Madura, Betawi, bangsa Lelembut, atau Planet Namek sekalipun (jika memang planet itu ada), pasti ada bagian dari kebaikan dan kejahatan. Tergantung dan tentunya balik pada diri kita sendiri untuk membawa jiwa dan raga ini ke arah yang mana. Sekian dulu dan mohon dimaklumi jika ada banyak kekurangan.  


Memahami Aliran Kebatinan Perjalanan

  
Nama perjalanan diambil dari gambaran air yang mengalir mulai dari sumbernya melalui sungai sampai akhirnya ke lautan. Sepanjang perjalanan, air telah memberikan unsure yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia. Gambaran ini sebagai ibarat  perjalanan manusia sebagai indivudu agar senantiasa berdarma bakti dan berbuat baik kepada sesama untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Jadi aliran kebatinan Perjalanan mempunyai pedoman hidup sejarah diri dan dalam kehidupan bernegara yang harus sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dan tidak boleh menyimpang dari dua dasar tersebut dan aliran kebatinan Perjalanan tidak mempunyai kitab seperti aliran kebatinan lainnya, misalnya kebatinan Pangestu memakai kitab Sasangko Jati, dan Sapto Darmo menggunakan Kitab Cendro. Aliran Kebatinan "Perjalanan" meyakini bahwa setiap manusia adalah kitab yang ditulis oleh Tuhan.

Aliran perjalanan didirikan pada tanggal 17 September 1927 di Cimerta Kabupaten Subang oleh Mei Kartawinata bersama dua orang temannya, M. Rasyid dan Sumitra. Aliran ini mempunyai nama lain, yaitu :
a.    Aliran Kuring, sebelum kemerdekaan. Mei Kartawinata ketika menerangkan ajarannya di mana-mana selalu menyebut “ inilah Agama Kuring” (artinya agama saya), maksudnya “agama asli Sunda”.
b.    “Permai” (perikemanusiaan), sesudah kemerdekaan. Pada tanggal 7 November 1948, Mei Kartawinata diangkat sebagai Bapak Rohani.
c.    “Agama Yakin pancasila” juga disebut “Agama Sunda”, disebut lagi “Perjalanan” di Bandung

d.    “Agama Petrap”  juga disebut “Traju Trisna”, disebut lagi “Ilmu sejati” dan “Jawa Jawi Mulya”. Di Tulungagung.
e.    “Aliran Perjalanan”, yang terakhir.
Mei Kartawinata lahir pada tanggal 1 Mei 1987 di kebon Jati Bandung. Pendidikannya Sekolah Rakyat atau HIS (Hollands Inlands School) di zaman pemerintahan Belanda. Ketika masih remaja ia tinggal bersama kakak iparnya di kediaman Sultan Kanoman Cirebon. Ia banyak mengetahui ajaran kebatinan di kalangan keluarga keraton Cirebon, seperti Ilmu Sejati. 

Di Cirebon ia berhubungan erat dengan Mohammad Ishak yang sering disebut Kiai Sambelun karena mengjarkan ilmu yang disebut ilmu sambelun. Mei Kartawinata kembali ke Subang dan mendirikan aliran Perjlanan pada tahun 1927. Jika di Cirebon ia dicurigai membantu Belanda, sebaliknya di Subang ia memimpin perjuangan melawan Belanda dengan menggunakan aliran Perjalanan sebagai sarana.

Mohammad Ishak lahir pada tahun 1890 di desa Bodeh Plumbon Kabupaten Cirebon. Ia pernah belajar tarekat Nadhatul Arifin, yaitu tarekat yang memberikan tuntunan kepada seseorang ingin mencapai makrifat billah atau arifin billah, mengetahui Allah dengan sebenar-benarnya. Untuk mencapai makrifat billah, seseorang harus mengetahui rahasia alif, lam, mim yaitu Allah-Mohammad-Adam, sempurnanya harus mengetahui pula Alquran dan Hadis. Akan tetapi bukan Alguran dan Hadis dalam bentuk tulisan Arab yang ditulis diatas kertas, melainkan tulisan yang sejati. Demikianlah yang disebut ilmu sambelun.

Di samping memimpin aliran perjalanan, Mei Kartawinata dalam kehidupan sehari-hari juga dikenal memiliki kemampuan mengobati orang sakit secara tradisional tanpa memungut bayaran. Melalui sarana inilah ia menyampaikan ajarannya kepada orang lain. Mei Kartawianata meninggal dunia pada tahun 1967 di Jalan Cikutra Cidadas Bandung.
Mengenai dua orang teman Mei Kartawinata, yakni M. Rasyid dan Sumitra, riwayat hidup mereka tidak banyak diketahui. Pada Tahun 1926 M, M. Rasyid dan Sumitra datang ke Subang untuk bekerja di percetkan tempat Mei Kartawinata bekerja. Akhirnya ketiga orang ini menjadi kawan akrab. M. Rasyid dan Sumitra, sama-sama memiliki ilmu kanuragan atau kesaktian. Berbeda dengan mereka, Mei Kartawinata tidak menyukai ilmu kanuragan. Yang penting bagi Mei Kartawinata adalah hidup damai dan saling menghormati antara sesama. Ia selalu peduli terhadap orang lain. Karena ia mempuyai kemampuan pengobatan alternatif, bila ada orang sakit ia berusaha mengobatinya.

Aliran perjalanan yang merupakan kepercayaan asli orang Sunda ini disebarkan oleh Mei Kartawinata dengan memanfaatkan kemampuannya mengobati orang sakit secara tradisional tanpa memungut biaya. Oleh karena itu masyarakat banyak yang simpati dan mengikuti aliran tersebut.
Di Subang Mei Kartawinata memimpin perjuangan melawan Belanda dengan menggunakan aliran Perjalanan sebagai sarana. Dari situlah masyarakat mulai mengikuti aliran Perjalanan.

Ajaran aliran Perjalanan berdasarkan pada wangsit yang diterima oleh Mei Kartawinta. Ia menerima wangsit itu berkali-kali sampai ada sepuluh kali yang disebut Dasa Wasita seperti berikut :
Wangsit pertama :
“Janganlah dirimu dihina dan direndahkan oleh siapa pun, sebab dirimu tidak lahir dan tidak besar oleh sendirinya, tetapi dirimu dilahirkan dan dibesarkan penuh dengan cinta kasih ibu dan bapakmu. Bahkan dirimu itu sendirilah yang melaksanakan segala kehendak dan cita-citamu yang seyogyanya kamu berterima kasih kepadanya.”

Wangsit kedua :
“Brang siapa menghina dan merendahakan dirimu, sama juga artinya dengan menghina dan merendahkan ibu bapakmu bahkan leluhur bangsamu.”
Wangsit ketiga :
“Tiada lagi kekuatan dan kekuasaan yang melebihi kekuatan dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, Belas dan Kasih. Sifat belas dan kasih itu pun dapat mengatasi dan menyelesaikan segala pertentangan atau pertengkaran, bahkan dapat memadukan paham dan usaha untuk mencapai tujuan yang lebih maju serta menyempurnakan akhlak dan meluhurkan budi pekerti manusia.”

Wangsit keempat :
“Dengan kagum dan takjub kamu menghitung tetesan air yang mengalir yang menuju kesatuan mutlak, yaitu lautan sambil memberikan manfaat kepada kehidupan manusia, binatang, dna pepohonan atau tetumbuhan. Akan tetapi kamu belum pernah mengagumi dan takjub kepada dirimu sendiri yang telah mempertemukan kamu dengan dunia beserta segala isinya. Bahkan kamu belum pernah menghitung kedip matamu. Sungguh betapa nikmatnya apa yang kamu rasakan, padahal semua itu sebagai hikmah dari Tuhan Yang Maha Esa.”

Wangsit kelima :
“K man pun kamu perghi dan di mana pun kamu berada Tuhan Yang Maha Esa akan selalu bersama denganmu.”

Wangsit keenam :
“Perubahan besar alam kehidupan manusia akan menjadi pembalasan terhadap segala penindasan serta mencetuskan ataumelahirkan kemerdekaan hidup bangsa.”

Wangsit ketujuh :
“Apabila pengetahuan disertai kekuatan raga dan jiwamu digunakan secara salah untuk memuaskan hawa nafsu, akan menimbulkan dendam kesumat, kebencian, pembalasan, dan perlawanan. Sebaliknya apabila pengetahuan dan kekuatan raga dan jiwamu digunakan untuk menolong sesama akan menumbuhkan rasa kasih sayang dan persaudaraan yang mendalam.”

Wangsit kedelapan :
“Cintailah sesama hidupmu tanpa memandang jenis dan rupa, sebab apabila telah meninggalkan jasad, siapa pun akan berada dalam keaaan yang sama. Ia tidak mempunyai daya dan upaya. Justru selama itu, selama kamu masih hidup, berusahalah agar kamu dapat memelihara kelangsungan hidup sesama sesuai dengan kodrat-Nya menurut kehendak Tuhan Yang Maha Esa.”

Wangsit kesembilan :
“Batu di tengah sungai, jikalau olehmu digarap menurut kebutuhan, kamu menjadi kaya karenanya. Dalam hal itu yang membuat seseorang kaya raya bukanlah pemberian batu itu, tetapi yang membuat kaya raya adalah hasil kerjamu sendiri.”

Wangsit kesepuluh :
“Geraklah untuk kepentingan sesamamu, bantulah yang sakit untuk mengurangi penderitaannya. Kemudian hari akan tercapailah masyarakat kemanusiaan yang menggerakkan kemerdekaan dan kebenaran” (Rozak, 2002:178-185).
Dasa Wasita (kesepuluh wangsit) tersebut di atas, bila diringkas intinya adalah sebagai berikut :
1.    Antara sesama dilarang saling menghina.
2.    Menghina kepada seseorang hakikatnya juga menghina kepada ayah dan ibunya bahkan nenek moyangnya.
3.    Tidak ada yang memiliki kekuatan dan kekuasaan, kecuali Tuhan Yang Maha Esa, Yang Belas Kasih. Sifat belas dan kasih itu dapat menyempurnakan akhlak dan meluhurkan budi pekerti.
4.    Air yang senantiasa menghidupi tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia, mengandung hikmah agar manusia sebagai individu selalu berbuat baik kepada sesama.

5.    Tuhan Yang Maha Esa selalu berada dekat dengan manusia.
6.    Dinamika hidup dan kehidupan manusia akan membawa kebebasan dari penindasan.
7.    Pemuasan hawa nafsu akan membawa kekacauan dan kehancuran.
8.    Antara sesama harus saling cinta-mencintai agar terpelihara kehidupan bersama.
9.    Kekayaan tidak datang dengan sendirinya, melainkan harus dengan kerja keras.
10.    Antara sesama harus saling tolong-menolong terutama dalam menegakkan kebenaran.
 Bila disimak secara seksama, sepuluh butir Dasa Wasita tersebut di atas, semuanya berisi ajaran moral sebagai pedoman hidup manusia dalam hidup bersama, khususnya anggota atau warga aliran Perjalanan.

Setelah wangsit itu diterima, maka didirikan aliran Perjalanan. Nama perjalanan tampaknya diambil dari gambaran air yang mengalir mulai dari sumbernya melalui sungai sampai akhirnya ke lautan. Sepanjang perjalanan, air telah memberikan unsur yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia. Gambaran perjalanan air ini sebagai ibarat perjalanan kehidupan manusia sebagai individu agar senantiasa berdarma bakti dan berbuat baik kepada sesama untuk mencapai kesejahteraan bersama. Konsep ini juga dipandang selaras dengan konsep Pancasila yang mengandung makna sosial religius. Karenanya aliran Perjalanan juga dipandang mempunyai peranan dalam kehidupan negara yang berdasarkan Pancasila. Berdasarkan konsep ini pulalah agaknya, aliran ini disebut “Agama Yakin Pancasila”.


Selasa, 21 Maret 2017

Makna Simbolik Gunungan dalam Pewayangan

Bagi masyarakat Suku Jawa, budaya pementasan wayang merupakan salah satu warisan yang tiada duanya. Wayang merupakan sarana interaktif yang cukup ampuh bagi masyarakat luas. Bab, biasanya wayang banyak menceritakan tentang sisi kehidupan manusia yang hikmahnya dapat diambil oleh penonton secara luas.


Sebelum memulai suatu pertunjukan biasanya dalang akan menggelar gunungan atau kayon. Sepertinya tak banyak yang mengetahui jika gunungan wayang sangat sarat makna. Sebagai generasi yang akan mewarisi kekayaan budaya Indonesia, sangat bijaksana jika kita mengetahui makna gunungan yang sangat kaya makna tersebut.

Biasanya sebuah gunungan dilengkapi dengan beberapa gambar yang mewakili alam semesta:
• Rumah atau balai dengan lantai bertingkat tiga dan pada bagian daun pintu rumah dihiasi lukisan Kamajaya berhadapan dengan Dewi Ratih.
• Dua raksasa berhadapan dengan membawa senjata pedang atau gada lengkap dengan tamengnya
• Dua naga bersayap
• Hutan belantara dengan satwa-satwa
• Harimau berhadapan dengan banteng
• Pohon besar di tengah hutan yang dililit seekor ular.
• Kepala makara di tengah pohon
• Dua ekor kera dan lutung di atas ranting
• Dua ekor ayam alas bertengger di atas cabang pohon

Gunungan pada wayang kulit berbentuk kerucut (lancip ke atas) melambangkan kehidupan manusia. Semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, manusia harus semakin mengkerucut (golong gilig) manunggaling Jiwa, Rasa, Cipta, Karsa, dan Karya dalam kehidupan kita (semakin dekat dengan Sang Pencipta).

Gapura dan dua penjaga pada Gunungan Wayang Kulit (Cingkoro Bolo dan Bolo Upoto), lambang hati manusia baik dan buruk. Tameng dan godho yang dipegang oleh raksasa tersebut diterjemahkan sebagai penjaga alam dan terang.

Pohon besar yang tumbuh menjalar ke seluruh badan dan puncak gunungan melambangkan segala budi-daya dan perilaku manusia harus tumbuh dan bergerak maju (dinamis) sehingga bermanfaat dan mewarnai dunia dan alam semesta. Selain itu, pohon besar yang ada pada gunungan juga melambangkan bahwa Tuhan memberi pengayoman dan perlindungan bagi manusia yang hidup di dunia ini.

Burung melambangkan manusia harus membuat dunia dan alam semesta menjadi indah dalam spiritual dan material.

Benteng pada gunungan melambangkan manusia harus kuat, lincah, ulet, dan tangguh. Sedangkan kera melambangkan sifat manusia harus seperti kera mampu memilih dan memilah baik-buruk, manis-pahit, karena kera mampu memilih buah yang baik, matang dan manis. Harapannya, manusia dapat memilih perbuatan baik dan buruk.

Harimau di alam liar digambarkan sebagai raja hutan, namun pada gunungan harimau dilambangkan bahwa manusia harus menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri (punya jati diri), harus mampu bertindak bijaksana dan mampu mengendalikan nafsu serta hati nurani untuk menjadi manusia yang lebih baik, yang pada akhirnya bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.

Rumah joglo (gapuran) melambangkan suatu rumah atau Negara yang didalamnya memiliki kehidupan aman, tenteram, dan bahagia.

Budaya bangsa yang sudah diakui kekayaannya oleh dunia harus dijaga, dan dimengerti, sehingga kelestariannya akan terus terjaga hingga generasi mendatang.



 

Senin, 20 Maret 2017

Menghayati Tasawuf dalam Cerita Dewa Ruci

Dalam dunia pewayangan, penggalan cerita Dewa Ruci  adalah lakon carangan atau sempalan dari Mahabharata yang boleh dibilang penting dan abot (berat). Seperti lakon lainnya yang kelas berat, seperti; Lahirnya Kurawa, Pandhawa Moksa, Kumbakarna Gugur, lakon ini jarang dipentaskan. Sepertinya tidak semua dalang mau dan mampu mementaskannya, karena lakon satu ini bukan sembarangan.

Lakon ini menjadi berat, karena cerita di dalamnya mengandung jalan kontemplasi tentang asal dan tujuan hidup manusia (sangkan paraning dumadi), menyingkap kerinduan akan Tuhan dan perjalanan rohani untuk mencapaiNya (manunggaling kawula Gusti). Karena terbilang favorit sekaligus abot, lakon ini banyak sekali variasinya, tergantung siapa yang menuturkannya dan siapa dalang yang memainkannya.

Dari sekian literasi yang ada, paling tidak ada 40 naskah lakon yang juga disebut sebagai Bima Suci ini. 19 naskah diantaranya tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda. Sedangkan yang paling terkenal, adalah gubahan pujangga keraton Surakarta Yosodipuro berjudul "Serat Kidung Dewa Ruci", yang disampaikan dalam bentuk tembang macapat, dengan bahasa Kawi-Sansekerta dan Jawa Kuno.  

Cerita ini terjadi saat Pandhawa bersama saudara-saudara sepupunya, Kurawa sedang bersama menimba ilmu pada guru yang sama, yakni Resi Durna atau Kumbayana. Kurawa yang amat menyadari bahwa tahta kerajaan Astina yang saat itu diduduki ayah mereka, Destrarastra, adalah sekadar titipan dari ayah Pandhawa, Pandu Dewanata yang mati muda. Kalaulah nanti Pandhawa telah dewasa, tahta itu harus dikembalikan kepada mereka. Dan para saudara Kurawa yang berjumlah seratus itu, bakal lontang-lantung jadi preman.

Karena itu, sejak awal, Kurawa dengan berbagai jalan berusaha keras untuk melenyapkan Pandawa, halus ataupun kasar. Sebenarnya juga para Kurawa yang muda, berangasan  dan pendek akal itu tidak mampu merancang tindakan yang kebanyakan jenius itu, tanpa bantuan sang pemikir, Harya Sangkuni, atau Arya Suman, adik ibunya Gendari, yang diangkat jadi Patih kerajaan Astina. Wajar saja, sang Paman juga sangat berkepentingan akan kelangsungan kekuasaan keponakannya kan? Kalau saja Pandhawa dapat menguasai kerajaan, apa iya dia gak jadi kere?

Dengan akal bulusnya, Patih Sangkuni berhasil membujuk Resi Durna untuk membantu program Kurawa itu. Melenyapkan Pandhawa!

Sasaran utamanya adalah Panhawa si nomer 2, Raden Wrekudara alias Arya Bimasena dan si nomer 3 Raden Janaka alias Harjuna, 2 orang Pandawa yang kesaktiannya menyundul langit itu. Kalau 2 orang itu sudah ‘gem oper’, yang lain cemen saja. Untuk saat ini, skala prioritasnya adalah Sang Bimasena, yang punya posisi strategis di Pandawa, sebagai palang pintu, seperti posisi legenda hidup Bejo Sugiantoro di Persebaya. Si Bejo, eh salah........ sang Bima yang memang sudah menyelesaikan sesi latihan ragawinya kemudian diutus sang Guru Resi Durna untuk mencari "Tirta Prawitasari", air kehidupan, guna menyucikan bathinnya demi kesempurnaan hidupnya. Benda itu, harus dicari di hutan Tibaksara di gunung Reksamuka.

Ketika menghadap ibunya, Dewi Kunti, saudara-saudaranya yang lain mengingatkan bahwa mungkin ini hanya jebakan Sangkuni. Karena hutan itu sudah terkenal sebagai  "alas gung liwang liwung, sato mara, sato mati" (hutan raya tak tertembus, mahluk yang mencoba masuk 99,99% tinggal nama, tidak kembali). Tapi Bima ngotot dan pede abis, perintah Guru tidak mungkin ditolaknya meskipun karena itu dia harus menyerahkan jiwanya. Melihat keteguhan hati anaknya, sang Ibu akhirnya merestuinya.

Sang Bima pun akhirnya berangkat menjalankan tugas gurunya. Seluruh hutan sudah dijelajahinya, tapi yang dicari tak ada, malah membangunkan 2 raksasa penunggu hutan Rukmuka dan Rukmakala yang lagi enak-enak tidur. Perkelahian segera terjadi dan 2 raksasa itu terbunuh oleh Sang Bima. Menyadari bahwa yang dicarinya tidak ada, Sang Bima kembali menghadap gurunya. Gurunya yang semula kaget, kok bisa-bisanya ada mahluk yang keluar hidup-hidup dari hutan Tibaksara itu, lalu menyuruh untuk melakukan yang lebih sulit.

Tirta Prawitasari itu harus dicari di kedalaman lautan! Tanpa banyak bertanya apalagi meragukan perintah sang Guru, Sang Bimasena pun langsung berangkat. Seisi lautan diaduknya, seekor Naga yang menghalangi jalannya disingkirkannya, tapi yang dicarinya tidak juga ketemu. Ditengah kebingungannya, dia menemukan mahluk serupa dirinya dalam ukuran yang lebih kecil, yang meniti ombak lautan, mendekati dirinya. Mahluk itu memperkenalkan dirinya sebagai Sang Dewa Ruci,  sang suksma sejatinya, dirinya yang sebenarnya.

Pembicaraan antara 2 mahluk inilah yang menjadi inti cerita ini, sayang sekali saya tidak mampu menguraikannya secara tepat karena ilmu saya yang terbatas. Akhirnya Sang Bimasena masuk ke dalam wadag Sang Dewa Ruci melalui kuping kirinya, dan mendapat penjelasan tentang hidup sejatinya. Cerita selesai sampai disini. Kalaupun ada lanjutannya, paling itu bunganya saja,  yakni para Kurawa yang tunggang langgang dihajar dan tarian kemenangan Sang Bima Sena.

Untuk mendapatkan "inti pengetahuan sejati" (Tirta Prawitasari) Sang Bima harus menempuh ujian fisik dan mental sangat berat, (Hutan Tibaksara "tajamnya cipta"; Gunung Reksamuka, "pemahaman mendalam"). Sang Bimasena tidak akan mampu menuntaskannya tanpa membunuh raksasa Rukmaka "kamukten, kekayaan" dan Rukmakala "kemuliaan". Tanpa mengendalikan nafsu dunianya dalam batas maksimum. Perjalanannya menyelam ke dasar laut diartikan dengan "samodra pangaksami" pengampunan.
Membunuh Naga yang mengganggu jalannya simbol dari melenyapkan kejahatan dan keburukan diri. Pertemuannya dengan Sang Dewa Ruci melambangkan bertemunya Sang Wadag dengan Sang Suksma Sejati. Masuknya wadag Bima kedalam Dewa Ruci dan menerima Wahyu Sejati bisa diartikan dengan "Manunggaling Kawula-Gusti", bersatunya jati diri manusia yang terdalam dengan Penciptanya. Kemanunggalan ini mampu menjadikan manusia untuk melihat hidupnya yang sejati. Dalam istilah Kejawen "mati sajroning urip, urip sajroning mati". (mati di dalam hidup, dan hidup di dalam mati). Ini adalah esensi dari Kawruh Kejawen. Perjalanan tasawuf untuk menukik ke dalam dirinya sendiri.  


Jumat, 17 Maret 2017

Mengenali 35 Watak Manusia Berdasar Neptu

Dalam tradisi Jawa, karakter seseorang itu bisa diramal menggunakan rumus tertentu. Rumus tersebut adalah menggabungkan hari dan weton lahir seseorang yang kemudian dihitung berdasarkan perhitungan bobot nilai hari dan pasarannya. Bisa kerabat akarasa lihat pada postingan daftar nilai Hari dan Weton di bawah ini untuk menghitung neptu hari dan eton panjenengan.

  Dibawah ini adalah sifat adan watak seseorang menurut hari atau wetonan. Artinya memprediksi karakter seseorang menurut hari lahir dan pasaran orang tersebut atau untuk mengetahui diri kita sendiri.

1.    Bila Orang Lahir Pada Hari Jumat Legi : Konon orang yang lahir pada hari ini cenderung bersifat jujur. Bahkan, mereka terkadang mungkin terlalu jujur, sebab mereka adalah tipe orang yang suka mengungkapkan pikiran mereka tanpa tedeng aling-aling! Mereka cukup teguh dengan pendirian mereka, tetapi sikap seperti ini terkadang juga menghambat kemampuan mereka untuk menerima orang lain secara apa adanya. Sebaiknya kita tidak memancing amarah mereka, karena mereka dapat bertindak ekstrim bila sedang naik darah. Meskipun demikian, mereka setia dan murah hati terhadap orang-orang yang dicintainya. Simpati mereka mudah timbul sehingga tidak keberatan untuk bertindak diluar jalur mereka untuk membantu teman atau bahkan orang asing.

2.    Bila Orang Lahir Pada Hari Sabtu Pahing : Jika orang lahir pada hari Sabtu Pahing, kemungkinan orang itu bersifat cepat naik darah! tapi
secepat orang itu marah secepat itu pula orang itu melupakan penyebabnya kemarahannya.Perlu diingat, bukanlah suatu hal yang menyakitkan untuk mengakui kesalahan yang kita lakukan. Akan tetapi meskipun kita memiliki semangat hidup yang tinggi yang terkadang berakibat pada kecerobohan, kita akan bersikap lebih waspada bila menyangkut materi. orang tipe ini adalah salah satu tipe yang selalu siap membantu teman yang sedang menderita.
3.    Bila Orang Lahir Pada Hari Minggu Pon : Tipe ini termasuk tipe yang sensitif. Mungkin karena takut disakiti, tapi selalu melindungi perasaan diri sendiri. Hati dan pikiran orang ini mungkin cukup dalam, tetapi terkadang orang lain menganggap anda tertutup.Dengan bakat ini, dapat menjadi seorang diplomat yang piawai atau malahan seorang manipulator yang licik! Yang jelas, orang ini selalu berusaha terlihat baik didepan teman-temannya. Walaupun mungkin saja mengambil cara yang tidak langsung atau menunggu saat yang tepat, tetapi lama-lama orang ini pasti merebut kesempatan untuk memamerkan kelebihan yang dimilikinya, entah dari segi material ataupun intelektual.

4.Bila Orang Lahir Pada Hari Senin Wage :Menurut kepercayaan Jawa, jika lahir pada hari Senin Wage orang ini jarang terjebak dalam keadaan yang memalukan! Ini dikarenakan orang ini suka merencanakan dan menimbang pilihannya dengan hati-hati jauh sebelum mengambil tindakan. orang ini cukup jujur dan tidak keberatan mendengarkan permasalahan orang lain. Berkat pendekatan yang tenang,orang ini mampu tampil meyakinkan di depan masyarakat, sehingga memiliki bekal menjadi diplomat yang baik. Meskipun demikian, sekalinya marah,orang ini tidak akan mau menerima alasan apapun.sehingga lebih baik dibiarkan sendiri saja untuk menjadi tenang kembali.

5. Bila Orang Lahir Pada Hari Selasa Kliwon :

Orang yang lahir pada hari Selasa Kliwon terkenal bersifat ramah. Mereka begitu pandai mengungkapkan kata-kata yang tepat dalam berbagai situasi sehingga orang lain cukup mudah menyukainya atau malahan cukup mudah diperdayainya bila itu yang mereka inginkan! Anehnya, mereka juga terkenal berpendirian keras, walaupun kesan pertamanya mungkin tidak menunjukkan demikian. Mereka juga dapat bersikap sangat kritis terhadap orang lain pada saat-saat tertentu.

6. Bila Orang Lahir Pada Hari Rabu Legi :

Orang ini menghormati tatak rama dan berpegang teguh pada falsafah hidupn. Kejujuran adalah salah satu prioritasnya, sehingga orang ini membenci ketidakadilan.sangat setia terhadap teman tercintanya yang sangat banyak.dikagumi oleh banyak orang karena kata-katanya yang bijaksana. Lantas, apa gunanya selalu ingin mencampuri urusan orang lain?

7. Bila Orang Lahir Pada Hari Kamis Pahing :

Orang ini memiliki cita-cita yang besar disertai semangat baja untuk mewujudkannyaselalu siaga mencari kesempatan untuk memajukan kepentingannya. Tetapi hal itu bukanlah untuk dia semata.dia juga sangat mempedulikan keluarga dan selalu siap membantu saudara yang membutuhkan  perlindungan atau pengasuhan. Meskipun demikian,orang ini mungkin perlu menjaga kecenderungan untuk selalu mengambil kesimpulan tanpa mengetahui fakta-fakta yang lengkap. Khusus dalam pergaulannya, suatu dorongan untuk membantah tanpa lebih dahulu mengatur pikiran dan kata-kata mungkin akan dapat membuat orang lain merasa tidak dihargai.

8. Bila Orang Lahir Pada HariJumat Pon :

Menurut kepercayaan jawa, orang yang dilahirkan pada hari Jumat Pon perlu banyak bergaul dengan berbagai jenis orang. Konon, mereka berpembawaan tenang, serius dan bijaksana dalam berbicara. Mereka adalah tipe yang berjiwa sosial, murni dan jujur serta mudah bersimpati terhadap mereka yang tertindas. Mereka mudah beradaptasi dengan orang-orang di sekitar mereka dan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai situasi seperti seekor bunglon. Akan tetapi, kelebihan ini juga dapat menjadi kelemahan terbesar mereka, karena jika tidak disertai rasa percaya diri yang kuat mereka dapat dengan mudah dipengaruhi oleh pendapat dan kebiasaan buruk orang lain.

9. Bila Orang Lahir Pada Hari Sabtu Wage :

Orang lahir pada hari Sabtu Wage, maka akan bersifat teguh pada pendirian dan sangat mudah naik darah jika rencana tidak berjalan sesuai dengan keinginannya. Barangkali akan sedikit banyak bergelut dengan masalah seputar kepercayaan dan rasa memiliki, karena dikatakan bahwa bersifat agak cemburuan. Meskipun demikian,orang ini sangat setia dan murah hati terhadap orang-orang yang disukainya. Di samping itu,orang ini memiliki bakat besar dalam mengatur rumahtangganya agar tetap berjalan tenang. orang ini benar-benar menyukai kemewahan dan sangat menghargai barang-barang yang berkualitas tinggi.

10. Bila Orang Lahir Pada Hari Minggu Kliwon :

Satu lagi tipe pendiam dengan pendirian tegas dan kemauan keras. Orang ini sangat pandai dalam membuat orang selalu menduga-duga perasaannya yang sebenarnya.orang ini cukup sensitif,pada saat beradu pendapat jarang orang lain mau mendengarkannya.pandai bersosialisasi, pandai berbicara, dan memiliki bakat politik yang besar. Dengan kelebihan seperti ini, tidak mengherankan tipe-tipe seperti ini sering mencapai kedudukan yang tinggi.

11. Bila Orang Lahir Pada Hari Senin Legi :

Kelompok ini suka berkeliling dan melihat-lihat dunia, entah secara fisik ataupun secara intelektual. Mereka juga suka berdebat. Namun, mereka tidak bersifat antagonis; kalangan ini sebenarnya terlalu sopan bahkan untuk bermimpi menyakiti perasaan orang lain. Konon mereka juga sangat murah hati. Tampaknya, mereka memiliki kepribadian yang cemerlang... jika saja mereka mau berhenti mencampuri urusan orang lain!

12. Bila Orang Lahir Pada Hari Selasa Pahing

Orang-orang yang lahir pada hari Selasa Pahing konon bersifat santai dan dapat  menerima orang lain apa-adanya. Mereka terampil dengan tangan mereka, suka menolong, dan mau berkorban banyak bagi orang yang mereka sayangi. Tetapi jangan tanya tentang orang-orang yang membuat mereka marah! Kalangan Selasa Pahing mempunyai reputasi terburuk dalam hal membalas dendam secara membabibuta. Meskipun mereka cenderung untuk cukup beruntung, mereka harus belajar untuk mengendalikan suatu kehausan pribadi yang mungkin membuat mereka agak serakah. Lalu di kemudian hari mereka dapat hidup tenang dan berbahagia, dikelilingi banyak teman yang baik dan menarik.

13. Bila Orang Lahir Pada Hari Rabu Pon

Termasuk tipe yang penuh keberuntungan, karena selalu merencanakan tindakannya dengan hati-hati, terbuka terhadap peluang yang baru, dan tidak mudah putus asa.memiliki beberapa keterampilan sosial, sehingga sejelek apapun wajahnya kemungkinan besar mudah bergaul dengan orang lain. Sisi buruknya,suka sekali pamer. Mungkin hanya haus perhatian sewaktu masih kecil, sehingga merasa harus membuat kagum semua orang dengan kepandaian  atau kekayaannya.

14. Bila Orang Lahir Pada Hari Kamis Wage

Orang yang lahir pada hari Kamis Wage biasanya memiliki cita-cita setinggi langit. Tentu saja, terkadang harapan mereka terlalu tinggi, tetapi mereka juga berpegang pada aturan dan dapat cukup berhati-hati dalam mewujudkan tujuan mereka sehingga seringkali tercapai. Kalangan ini mungkin saja pandai, tetapi mereka sering terpaku pada jalan mereka dan biasanya tidak menghargai saran yang tidak mereka inginkan. Meskipun demikian, mereka dapat cukup mempesona orang lain dengan sopan-santunnya dan cenderung tampil baik dalam pergaulan. Mereka mungkin tidak suka menunjukkan perasaan mereka yang sebenarnya, tetapi mereka mudah dibujuk dengan rayuan beberapa patah kata yang manis dan mereka pasti mulai berpamer.

15. Bila Orang Lahir Pada Hari Jumat Kliwon :

Tipe yang sabar dan murah hati,mudah membuat orang menyukainya. Mungkin hal ini juga dikarenakan gaya yang halus.dapat menjadi seorang pemimpin yang  baik, karena cenderung mempunyai kemampuan, dapat berpikir secara luas, dan dapat mempengaruhi banyak orang dengan lidah omonganya yang pandai. Mungkin saja sedikit malas pada suatu saat, tetapi orang-orang akan tetap mencintai Jelasnya,tidak akan pernah kekurangan teman.

16. Bila Orang Lahir Pada Hari Sabtu Legi

seorang penggemar gaya hidup yang santai dan mewah.kualitas selalu lebih penting daripada harga yang murah. Hal ini berlaku juga pada kehidupan sosialnya.ingin berada disekitar orang-orang baik yang ber-IQ tinggi.sendiri tidak kalah dari segi otak. Untungnya dapat menghargai pandangan orang lain. Tidak bisa dipungkiri, omongannya terkadang sedikit tajam.

17. Bila Orang Lahir Pada Hari Minggu Pahing :

Menurut pengertian tradisional, orang yang lahir pada hari Minggu Pahing diakui  memiliki kemampuan yang mengagumkan di bidang apa saja yang digelutinya. Mereka adalah pribadi-pribadi kuat yang mampu mempertahankan pendapatnya dalam keadaan sulit sekalipun. Tetapi mereka juga berpikiran luas dan cenderung ditanggapi dengan baik dalam lingkungan sosial. Anehnya, kelompok ini dapat benar-benar ahli dalam menyembunyikan (atau memendam) perasaan-perasaan yang tidak enak seperti kemarahan, kesedihan, atau penyesalan. Kontrol diri semacam itu sangat menguntungkan bagi seorang politikus, doktor UGD, atau agen rahasia. Namun, semoga sifat ini tidak berakibat pula pada terpendamnya perasaan-perasaan yang semestinya ditunjukkan secara terbuka kepada orang-orang yang mereka cintai.

18. Bila Orang Lahir Pada Hari Senin Pon :

Jika anda lahir pada hari Senin Pon, anda adalah seseorang yang penuh kontradiksi. Anda mungkin terlihat sebagai orang yang tangguh, yang suka tampil kuat, bahkan dengan bangga memamerkan kekayaan anda (atau kepandaian anda bila hanya itu yang anda miliki!). Namun, anda sebenarnya adalah seseorang yang sangat perasa. Orang lain akan selalu terkejut bila mendapati betapa ramah, sopan dan bertanggung jawab anda sebenarnya. Tidakkah anda merasa lebih baik sekarang?

19. Selasa Wage

Anda tidak suka membesar-besarkan diri. Bahkan, anda lebih sering mengalah kepada orang yang lebih cerewet daripada mempersoalkan hal-hal yang remeh. Meskipun demikian, anda bersemangat baja. Beberapa orang mungkin mengatakan anda sedikit kaku. Namun, ada pula yang akan menganggap anda teramat ndableg. Di samping itu, andaikata anda merasa terancam, ego anda yang sensitif akan sangat mudah terusik sehingga anda cenderung bersikap cemburu. Meski demikian, terkadang lawan-lawan anda pun akan mengagumi nafsu anda yang besar akan ilmu pengetahuan dan tekad kuat yang memungkinkan anda menelaah secara mendalam hal-hal yang menarik perhatian anda. Bila keadaan mulai memburuk anda akan tetap bertahan.

20. Rabu Kliwon

Anda adalah pemikir sejati dengan sikap lembut disertai gaya duniawi yang mempesona yang mudah menarik orang lain kepada anda. Dikarenakan bakat alami anda akan bahasa dan kepekaan terhadap perasaan orang lain, maka anda memiliki potensi untuk menjadi seorang pembicara besar. Banyak di antara orang yang lahir pada hari Rabu Kliwon menjadi orator atau penulis yang handal. Anda berseri-seri bila mendapatkan pujian (sebenarnya siapa yang tidak?), akan tetapi mungkin anda perlu belajar untuk tidak terlalu memasukkan kritikan orang lain ke dalam hati. Waspadalah agar kelemahan anda terhadap kata-kata yang manis tidak membuat anda terlalu mudah diperdaya.

21. Kamis Legi

Mereka yang lahir pada hari Kamis Legi memiliki cita-cita yang mulia dan nilai-nilai yang tinggi. Mereka terkadang amat bijaksana, dikarenakan kemampuannya untuk melihat prospek jangka panjang dari suatu hal. Walaupun demikian, mereka harus mampu bersikap tabah dan berhati-hati jika ingin melihat keberhasilan ide-ide mereka yang besar. Masalahnya, meskipun kalangan ini cenderung berpandangan luas, mereka sering terjerumus dalam pernik-pernik kehidupan sehari-hari. Mereka termasuk tipe yang selalu membutuhkan pujian. Namun, kemungkinan dukungan tidak terlalu sulit diperolehnya, sebab mereka biasanya dikelilingi oleh banyak teman (kelompok ini terkenal memiliki kemampuan bergaul yang luar biasa). Sementara itu timbul pertanyaan; benarkah hanya keinginan untuk membantu ataukah dorongan tersembunyi untuk menguasai lingkungannya yang selalu membuat mereka mencampuri urusan orang lain?

22. Jumat Pahing

Pada dasarnya, anda adalah pembicara yang menyenangkan dengan cita-cita tinggi dan hati yang jujur. Apalah artinya jika anda bersikap sedikit boros! Anda bakal memperoleh banyak poin dari mereka yang ingin melihat anda berhasil -- bahkan jika anda tidak selalu memanjakan mereka. Anda kelihatan begitu mudah dimanfaatkan sehingga orang tidak akan menyangka bahwa anda akan mampu bersikap gigih (baca: keras kepala?) atau menduga betapa ganasnya anda bila sedang mengalami hari yang menjengkelkan!

23. Sabtu Pon

Anda memiliki ego yang besar dan selalu ingin menjadi penguasa di dalam lingkungan anda. Meskipun demikian, anda bukanlah tipe orang yang sulit: bila seseorang mengecewakan anda, anda akan memaafkan dan melupakannya dengan cukup mudah -- asalkan mereka mengakui kesalahannya dan memohon  maaf di kaki anda! Anda suka membayangkan diri sebagai orang yang kaya dan terkenal. Hal ini tidak berarti secara otomatis anda materialistis. Namun, jika para peramal Jawa dapat dipercaya, anda memang menikmati suasana yang mewah dan tidak sungkan memperlihatkan kelebihan anda dalam hal materi. Mungkin hal ini berhubungan dengan masa kecil yang kurang bahagia dari segi emosional atau ekonomi. Semoga saja anda tidak terlalu pelit untuk membagi keberuntungan dengan teman-teman anda. Ingatlah bahwa mereka yang banyak memberi akan banyak menerima pula!

24. Minggu Wage

Mereka yang lahir di hari Minggu Wage konon bersifat pemurah dan mudah menaruh iba. Mereka tahu cara-cara untuk menghibur orang yang sedang menderita. Mereka merupakan pekerja keras pula. Akan tetapi, mereka terkadang terlalu teguh dalam pendirian -- bahkan sangat keras kepala! Meskipun mereka pandai menenangkan perasaan orang lain, mereka tidak akan menunjukkan perasaan mereka sendiri dengan mudah. Mungkinkah hal ini merupakan pengendalian emosi dari diplomat, doktor UGD, atau pemadam kebakaran, atau justru kewaspadaan yang berlebihan terhadap kemungkinan disakiti oleh orang-orang yang telah mereka percayai? Mereka sendiri yang harus menjawab pertanyaan ini.

25. Senin Kliwon

"Kehormatan keluarga" adalah prinsip kalangan Senin Kliwon. Anda terkenal karena pengabdian anda terhadap orang tua, anak, kakak-adik, bahkan sering pula kerabat jauh. Anda bersedia mengorbankan semuanya untuk membela keluarga anda. Anda memiliki perasaan yang kuat terhadap asal anda, bahkan mungkin juga terhadap negara tempat anda lahir. Sayangnya, segala hal cenderung terlalu dimasukkan hati, sehingga anda mudah tersinggung. Terkadang perlu waktu untuk membuat anda tenang kembali. Meskipun demikian, pada dasarnya anda mudah memaafkan dan tidak suka mendendam. Anda pandai dengan kata-kata dan mungkin dapat menjadi seorang pembicara atau penulis yang baik jika anda tertarik pada pekerjaan semacam itu. Orang lain menghargai keramahan, kesopanan dan kelembutan anda yang terpuji.

26. Selasa Legi

Jika anda lahir pada hari Selasa Legi, anda akan memiliki kepribadian yang kuat. Anda tidak akan suka melihat orang menghalangi anda, dan tidak akan mau mengalah (walaupun dalam hal yang sebenarnya sepele) agar orang lain tidak merasa sakit hati. Sesungguhnya, popularitas anda tidak akan berkurang jika anda mau belajar sedikit berkompromi. Bila tidak, dorongan anda untuk berkuasa dapat membuat anda membuang banyak tenaga dalam adu kekuatan dengan teman, pasangan, atau majikan. Tetapi bagaimanapun kekurangan tersebut, anda adalah tipe yang jujur dan suka bekerja keras, yang memiliki cita-cita tinggi dan minat yang tak terpuaskan terhadap ilmu pengetahuan.

27. Rabu Pahing

Orang-orang ini suka mempertimbangkan segala sesuatu sebelum melakukan suatu tindakan. Mereka akan merenungkan segala kemungkinan hingga puas terhadap hasil yang dapat dicapai. Kelompok ini mungkin terlihat cukup santai, tetapi jangan terkecoh! Mungkin dikarenakan sedikit rasa kurang percaya diri yang membuat mereka bersikap angkuh. Namun, tidak dapat dipungkiri banyak peramal Jawa juga mengatakan bahwa mereka memang tidak suka berbagi dengan yang lain. Kewaspadaan mereka mungkin terlihat berlebihan saat rasa curiga mereka timbul. Orang-orang ini sangat perlu belajar untuk bersikap lebih santai dan menurunkan pertahanan mereka. Untungnya mereka memiliki prinsip untuk tidak mencampuri urusan orang lain.

28. Kamis Pon

Jika anda lahir di hari Kamis Pon, anda biasanya memiliki cita-cita tinggi dan tujuan-tujuan mulia yang berusaha anda wujudkan sekuat tenaga. Anda memiliki pikiran yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu, serta suka mempelajari hal-hal baru yang dapat memperluas wawasan anda. Meskipun demikian, dengan kecenderungan untuk berpikir dan bertindak dalam skala besar, kebanggaan serta rasa percaya terhadap kekayaan materi atau kepandaian dapat dengan mudah menjadi kelemahan anda pada suatu saat. Anda bukanlah tipe orang yang suka banyak bergaul dan tidak tertarik pada urusan orang lain. Tampaknya anda cukup puas dengan mengandalkan kemampuan pribadi untuk memahami suatu situasi dan menghindarkan diri dari pengaruh orang lain.

29. Jumat Wage

Mereka yang terlahir pada hari Jumat Wage terkenal sangat mengasihi dan mudah menaruh iba kepada sesama manusia. Oleh karena itu, anda berpotensi menjadi Ibu Teresa kecil yang selalu bersedia membantu mereka yang membutuhkan. Anda memiliki karakter yang sangat jujur, kemurnian hati, dan juga kesetian yang sesuai dengan julukan tersebut. Anda tidak pernah membesar-besarkan kemampuan anda sendiri, padahal di dalam hati anda sesungguhnya adalah orang yang tegar. Sangatlah sulit membuat anda mengubah keputusan yang telah anda tetapkan. Keyakinan anda dapat sangat mengagumkan... atau bahkan hanya suatu kebodohan. Anda mungkin perlu belajar untuk menerima saran dari orang lain yang bermaksud baik.

30. Sabtu Kliwon

Justru orang seperti ini yang anda perlukan di pesta anda berikutnya, karena mereka begitu ramah, sopan, dan mudah terkesan, sehingga mereka dengan mudah membuat orang lain merasa betah di rumah anda. Mereka juga pintar mengucapkan kata-kata yang menyenangkan. Bahkan, mereka yang terlahir pada hari Sabtu Kliwon termasuk salah satu kalangan yang memiliki bakat alamiah dalam berbicara dan menulis jika mereka memilihnya sebagai pekerjaan. Mereka cenderung memperlakukan semua orang dengan baik, bahkan musuh mereka sendiri! Mereka tidak dikenal sebagai orang tegar yang berpegang pada pendiriannya. Akan sangat berguna jika mereka mau mengembangkan sedikit keberanian dan ketegasan, karena kelompok ini cenderung sangat mudah menyerah pada rintangan pertama. Mereka biasanya memperhitungkan dengan cermat segala tindakan yang akan mereka ambil. Dengan demikian muncullah pertanyaan: mengapa mereka sangat mudah terkecoh oleh penampilan seseorang atau sesuatu? Mereka adalah pelanggan impian para pedagang.

31. Minggu Legi

Hanya sedikit orang yang diperkenankan mengetahui isi hati anda yang terdalam. Anda termasuk tipe orang yang tegas dan pendiam. Anda terlihat sangat tenang dan terkendali, bahkan saat anda terbakar amarah, senyuman misterius itu tidak akan pernah lepas dari bibir anda. Maka dari itu, pada saat anda melepaskan perasaan anda, baik cinta ataupun benci, hal itu akan menjadi pengalaman yang luar biasa bagi orang-orang di sekitar anda. Anda berwatak cerdik, bahkan terkadang licik, dan pandai dalam mengorek rahasia. Anda mudah tertarik pada hal yang aneh, mistis, atau misterius. Mencampuri urusan orang lain sangat menyenangkan bagi anda. Oleh karenanya, anda mungkin bisa menjadi seorang detektif, agen rahasia atau psikiater yang baik.

32. Senin Pahing

Anda suka menyampaikan pendapat dengan tegas, dan tidak akan terpengaruh oleh omongan orang lain bila tidak menemukan alasan untuk mempercayainya. Meskipun demikian, anda adalah seorang yang perasa, jujur, beriba, dan bercita-cita tinggi. Anda adalah pekerja giat yang tidak suka menghambur-hamburkan hasil jerih payah. Cobalah untuk mengendalikan perasaan anda yang sensitif agar tidak selalu memasukkan dalam hati setiap perkataan atau tindakan orang lain.

33. Selasa Pon

Kalangan ini sangat menyukai kemewahan. Tingkat pemborosan mereka biasanya tergantung pada kemampuan finansial yang ada, tetapi keinginan yang kuat akan kehidupan yang serba mewah akan selalu mereka rasakan. Meskipun cenderung untuk melindungi perasaan mereka sendiri, mereka dapat menjadi sangat setia dan murah hati kepada orang-orang yang sesuai dengan standar pribadi mereka. Akan tetapi, sekali anda dekat berarti anda telah menjadi milik mereka seutuhnya, dan karena kalangan ini sering terbawa kekhawatiran akan ancaman (nyata maupun khayalan) maka tidak mengherankan jika rasa cemburu selalu menyertai mereka dalam setiap hubungan. Meskipun mereka yang dilahirkan pada hari Selasa Pon terkenal bersifat tertutup, mereka dapat bersikap cukup ramah dalam kehidupan sosial. Barangkali anda tidak akan menduga bahwa mereka berpendirian sangat kaku.

34. Rabu Wage

Secara umum, mereka yang lahir pada hari Rabu Wage bersifat baik hati dan ramah. Meskipun terkadang kata-kata mereka agak keras, mereka biasanya mudah bergaul dengan orang lain serta menjunjung tinggi kejujuran dan niat baik. Mereka suka menimbang pilihan mereka dengan cermat sebelum melaksanakannya, dan dalam hal ini mereka memiliki cukup banyak kebijaksanaan. Bisa saja mereka suka menikmati barang-barang dan pelayanan yang mewah, tetapi mereka bukan tipe pemboros. Mereka sangat menghargai uang mereka, dan terkadang beberapa dari mereka dapat bersikap sangat irit.

35. Kamis Kliwon


Anda memiliki rencana-rencana besar dalam hidup anda. Bahkan, terkadang cita-cita anda sedikit terlalu besar sehingga anda menjadi korban dari imajinasi anda yang terlalu aktif saat keadaan berada diluar jangkauan anda. Meskipun demikian, anda tidak mudah menyerah, dan sikap anda yang optimis dan terhormat akan membuat anda diterima dengan baik oleh kebanyakan orang. Anda suka menjadi pemimpin, akan tetapi terlebih dulu anda harus mengendalikan kecenderungan anda untuk terlalu memasukkan hati ide dan tindakan orang lain yang mungkin berbeda dari sudut pandang anda.